Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, 16 September 2014

Tradisi Rasulan di Gunungkidul



Tradisi Rasulan di Gunungkidul

Di berbagai daerah di Indonesia pasti mempunyai tradisi masing-masing dan berbeda-beda. Indonesia sangat kaya akan budayanya, dari sabang sampai merauke begitu beragam budaya masyarakatnya. Kita patut bangga menjadi warga Negara Indonesia. Kita harus bangga dengan kekayaan budaya yang kita miliki.
Kali ini saya sebagai penulis akan berbagi pengalaman dan informasi tentang kebudayaan di kabupaten saya. Saya tinggal dan besar di kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul terletak di tenggara kota Yogyakarta, jaraknya kurang lebih 35 km. kabupaten Gunungkidul ibukotanya adalah kota Wonosari.
Dangdut Piyaman
Kebudayaan yang ada di kabupaten Gunungkidul yang setiap tahun setiap desa menyelenggarakannya adalah Rasulan. Pada awalnya, Rasulan di kabupaten Gunungkidul biasanya diselenggarakan setelah panen raya pada bulan-bulan Juli sampai dengan bulan Oktober. Saat ini rasulan sudah berakulturasi dengan kemajuan zaman, karena waktu diadakanya sudah menurut kesepakatan setiap desa masing. Rasulan adalah bersih desa yang dilakukan warga Gunungkidul sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan hasil bumi dan rezeki.
Di bulan September ini, desa saya yaitu desa piyaman menyelenggarakan bersih desa Rasulan, tepatnya pada tanggal 14-15 September 2014. Desa piyaman 2 tahun ini menyelenggarakan rasulan sangat meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, acara rasulan di desa saya dibuka dengan acara dangdutan dari Ibukota Yogyakarta. Banyak bintang tamu yang dihadirkan oleh pihak panita. Dangdutan di desa saya diselenggarakan pada malam minggi (tanggal 13 September). Saat Dangdutan di mulai, berbondong-bondong remaja dari berbagai daerah dan berbagai dusun berdatangan. Banyak yang bersama gerombolannya bersama-sama dan berkumpul bersama.
Dangdutan terselenggara atas antusias karangtaruna dari desa piyaman. Saya sebagai penulis yang suka mengabadikan momen khusus, ikut antusias datang ke dangdutan. Saya melihat banyak orang berkerumun dan loncat –loncat bersama mengikuti irama dangdut. Saya juga melihat sekelompok orang minum-minuman (mungkin mabuk). Saya heran dengan fenomena malam itu, banyak orang dan banyak yang tidak sadar. Tetapi saya menggambil sisi positifnya saja, saya bisa menyaksikan pengalaman pertama kalinya itu. Artis dangdut yang ditampilkan pun sangat waW. Bisa kawan-kawan lihat dalam foto-foto yang berhasil saya abadikan.
Kembali ke topic tentang rasulan, rasulan di desa saya dilanjutkan pada tanggal 15 September 2014 siang hari. Siang itu diadakan jathilan. Jathilan adalah suatu kesenian rakyat berupa kuda lumping dengan dibumbui aroma gaib yang tak kasap mata. Banyak yang menonton jatilan siang itu sampai sore hari. Dari anak-anak, remaja, hingga simbah-simbah. Rasulan memang ajang tontonan murah yang ditunggu-tunggu oleh semua orang khususnya di Gunungkidul. Malam nya masih ada tontonan berupa Jathilan pula tetapi tempat diadakannya di dusun Piyaman 2. Malam harinya sangat rame dan banyak yang menonton.
Jathilan
Belum berhenti disitu saja, acara masih berlanjut di hari senin pahing tanggal 15 September 2014 . di hari senin pahing tersebut adalah hari puncak dari rasulan desa piyaman tersebut. Di hari itu, terselenggara puncak acara berupa kesenian reog pada siang hari dan pertunjukan wayang semalam suntuk pada malam harinya. Siang itu banyak orang berbondong-bondong menuju ke suatu bale dusun di piyaman. Di Balai tersebut ada kesenian reog yang menampilkan tarian khas dari desa Piyaman. Sangat elok dan memukau. Memasuki sore hari, masyarakat semakin banyak yang datang. Puncak acara diisi dengan perebutan gunungan yang berisi hasil bumi dan rempah-rempah. Malam harinya ada acara wayangan yang digelar semalam suntuk. Biasanya di sekeliling panggung yang menghelat wayangan terdapat penjual, dari penjual mainan untuk anak-anak hingga penjuaal makanan yang beraneka ragam jenisnya. Rasulan mendatangkan berkah dan rezeki dari Allah SWT kepada umatnya.
kesenian Reog
Rasulan merupakan budaya yang sudah turun-temurun dari nenek moyang yang mengawali tinggal di Gunungkidul dulu kala. Kita sebagai pewaris, kita mesti melestarikan budaya tersebut. Agar tetap lestari dan bisa dinikmati anak cucu kita semua kelak. Saya sebagai penulis mengajak semua pembaca untuk datang dan hadir ke desa kami desa piyaman.




 Berikut  Foto-foto momen Rasulan di Kabupaten Gunungkidul :



 Visit Piyaman Gunungkidul 2016
Sampai jumpa kembali kawan.
Gunungan berupa hasil bumi sebagai lambang rasa syukur kepada Allah SWT

Ancak
Dangdut Seksi

dangdut seksi

Rasulan Di Piyaman
Kesenian Jathilan

No comments:

Post a Comment