MENGAPA MANUSIA MESTI
DIDIDIK ?
Yogyakarta, Indonesia |
Pendidikan,
mendengar kata tersebut terbersit dipikiran kita tentang sekolahan, guru, dan
siswa atau murid. Pendidikan erat kaitannya dengan sekolah, guru, dan siswa,
tetapi pendidikan sejatinya tidak hanya berlangsung dalam sekolahan ataupun
dalam universitas saja. Pendidikan bisa berlangsung dimana saja, bisa
berlangsung dalam keluarga, lingkungan, dan dimanapun. Pendidikan adalah kata
yang berkonotasi dengan instansi tertentu, namun bila di telaah lebih dalam
dapatlah diketahui bahwa yang namanya pendidikan tidak mesti terjadi di suatu
instansi tertentu. Dengan sebab inilah pendidikan dibedakan menjadi pendidikan
formal dan non formal, yang kesemuanya bermakna pendidikan. Lebih jauh Athiyah
Al-Abrasyi mengartikan pendidikan dengan upaya yang mempersiapkan individu
untuk kehidupan yang lebih menyempurnakan etika, sistimatis dalam berpikir,
memiliki ketajaman intuisi, giat dalam berkreasi, memiliki toleransi pada yang
lain, berkompetensi dalam mengungkap bahasa lisan dan tuli, serta memiliki
beberapa keterampilan
Pendidikan
sangat penting dalam kehidupan didunia ini khususnya dalam bermasyarakat dan
dalam keseharian kita. Lalu, mengapa manusia harus dididik? Jawabanya adalah
untuk menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Manusia yang berpendidikan pasti
tau mana yang baik dan mana yang buruk, manusia berpendidikan pasti tau mana
yang haknya dan mana yang bukan haknya. Manusia berpendidikan pasti tau etika
dalam bermasyarakat seperti sopan santun, gotongroyong dan lain sebagainya.
Begitu sangat pentingnya pendidikan bagi keberlangsungan hajat manusia di dunia
ini. Manusia sendiri sejatinya hidup berdampingan dengan manusia yang lainnya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang pasti membutuhkan uluran tangan manusia
yang lain. Contoh kecil yang dialami banyak orang di dunia ini adalah saat
lahir, manusia yang baru saja lahir di dunia ini pasti di tolong oleh manusia
yang lain. Tidak mungkin begitu lahir langsung bisa melakukan aktifitas sendiri
tanpa bantuan manusia yang lain. Saat kita lahir, kita dibantu oleh bidan dan
di susui oleh ibu kita. Pendidikan yang tertanam saat kita masih kecil pun
tidak langsung banyak dan tidak langsung menjadikan kita pintar, tetapi
pendidikan yang tertanam dalam dirikita berangsur-angsur, bertahap-tahap, dan
bertambah seiring berjalannya waktu.
Smile is Good |
Pendidikan
dan belajar adalah seperti dua sisi mata
uang yang takterpisahkan. Untuk menjadi manusia yang berpendidikan kita harus
belajar. Belajar sendiri memiliki cakupan beberapa elemen. Belajar merupakan suatu
perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan tersebut dapat mengarah kepada
tingkah laku yang lebih baik, dan juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah
laku yang lebuh buruk. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui
latihan atau pengamatan, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti
perubahan yang terjadi pada seorang bayi. Maksudnya adalah dalam proses kita
belajar, ada dua dampak yang akan berakibat pada diri kita, yaitu dampak baik
dan dampak buruk. Apabila kita belajar dengan niat yang baik dan dilakukan
dengan kebaikan pasti hasil atau dampak yang kita peroleh akan baik pula,
begitu juga sebaliknya. Contohnya dalam bermasyarakat, seorang pemuda keluar
rumah untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, dia berjalan menuju sekelompok
orang sebayanya yang sedang mejeng (nongkrong)
di pinggir jalan. Seorang pemuda tersebut ikut dalam kelompok itu dan
bersosialisasi. Sedikit banyak dampak yang didapat pemuda tersebut adalah
dampak negatif. Karena kebanyakan kehidupan kelompok yang suka nongkrong adalah kehidupan negatif,
seperti pemalakan, kejahatan, minum- minuman, dan sebagainya. Seorang pemuda
tadi akan beda cerita bila dia keluar rumah untuk bersosialisasi dengan teman
di lingkungannya seperti di forum karangtaruna, di kajian dan juga pengajian
remaja. Pasti akan mendapat manfaat yang lebih baik dan mendapat bekal hidup
yang baik.
Untuk
dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harus merupakan
akhir dari suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu
tersebut berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu
hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung
berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus
mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang,
yang biasanya hanya berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengalami
perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik
maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
Oleh
karena belajar mempunyai elemen yang sangat luas dalam kehidupan, maka belajar
yang dilakukan manusia sangat cenderung dengan imajinasi dan kesanggupannya
dalam mendapatkan sesuatu yang baru dalam situasi kesadaran yang dimilikinya.
Hal inilah yang menjadikan belajar sangat berperan dalam segala situasi dan
kondisi. Pemikiran inilah yang memberikan definisi bahwa yang dinamakan belajar
berlangsung dalam segala hal, bahkan dalam bermainpun ada proses belajar.
Kesimpulannya
adalah manusia harus dan mesti dididik sedini mungkin agar kelak menjadi
manusia yang berguna bagi keluarga, lingkungan sekitar dan berguna bagi negara.
Apalagi saat ini sudah bermunculan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di pedesaan
bahkan di perkotaan. Dengan begitu anak-anak yang sudah dididik dengan baik
sejak dini tersebut diharapkan akan menjadikan Indonesa lebih maju dan berjaya
sebagai tuanrumah di negara sendiri, tanpa ada korupsi, kolusi, nepotisme dan
tanpa ada manusia menguasai manusia yang lain.
Bismillah...
Open Donasi Untuk Kegiatan TPA di Dusun KamiAlamat : Piyaman Wonosari Gunungkidul
Maps : Klik
Info Lebih Lanjut Klik Link
Matur nuwun
No comments:
Post a Comment