Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, 13 September 2014

CERPEN (Cerita Pendek)

Cerita Inspirasi

Assalamu’alaikum kawan-kawan, kali ini saya (penulis) ingin berbagi cerita tentang cerita inspiratif. Cerita ini tentang sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmah nya.

RAJA DAN PATIH

Cerita Inspiratif
Suatu zaman, terdapatlah kerajaan yang mewah dan megah di daratan selatan raya. Kerajaan tersebut sangatlah solid dan kuat dalam berbagai bidang, seperti pertahanan, ekonomi, dan lain sebagainya. Kerajaan tersebut di pimpin oleh seorang raja yang sangat gagah dan pemberani. Sang raja memiiki segalanya, seperti istri yang cantik, harta melimpah, warga yang menghormatinya, dan lain sebagainya. Sang Raja tersebut memiliki kegemaran (hobi) berburu binatang buruan ke hutan belantara yang jaraknya 20 km dari kerajaanya. 
Suatu hari, sang raja mengajak patihnya dan satu regu prajuritnya untuk pergi kehutan belantara untuk berburu. Sang raja, sang patih dan para prajuritnya pun bergegas berangkat ke hutan. Sesampainya di hutan sang raja menyiapkan alat perburuannya untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba ada binatang yang melintas.
Cerita Inspiratif
Mereke pun semakin masuk ke dalam hutan dengan harapan mendapat binatang buruan yang sang raja inginkan. Tetapi, sampai sore hari datang pun, mereka tidak menemui binatang buruan. Sang raja merasa malu jika waktu dia pulang ke kerajaan nanti dan tidak mendapatkan binatang buruan pasti martabatnya akan jatuh. Menurut sang raja jika dia tidak membawa hasil, pasti akan banyak ccibiran yang merendahkan sang raja. Maka dari itu sang raja memutuskan untuk mengajak klompoknya tersebut untuk menginap di hutan malam itu. Para prajurit membuatkan tempat tidur dari dedaunan untuk sang raja. Sedangkan sang patih dan para prajurit tidur dengan beralaskan seadanya. 
Keesokan harinya sang raja, sang patih dan para prajurit pun melanjutkan perburuannya. Mereka semakin masuk hutan dan semakin menembus hutan yang sangat liar. Sampai siang hari tetap saja masih belum ada tanda-tanda binatang yang melintas. Sang raja pun semakin geram dan semakin marah. Sang raja lekas mengajak kelompoknya untuk semakin masuk ke dalam hutan. Tetapi, tiba-tiba mereka pun kebingungan, jalan mana yang harus dilewati. Sang raja dan pengikutnya pun tersesat dan bingung dengan arah. Sang raja makin marah, sang raja semakin geram dan menyalah-nyalahkan pengikutnya. “dasar kalian ini !!! tidat member masukan jalan mana yang di tempuh!!! Jadinya kita semua tersesat!!!!! !!!” kata sang raja dengan meledak-ledak. Para pengikut raja pun hanya tunduk lesu takut menatap sang raja. Mereka pun berhenti di suatu tempat yang terdapat pohon-pohon yang besar dan menjulang tinggi. Persediaan makanan dan bekal mereka pun semakin menipis. Sang raja kebingungan, dan makin marah, karena rencananya berburu agar dapat binatang buruan justru gagal dan malah jadi tersesat.
Dalam ketersesatan tersebut, justru tiba-tiba ada seekor kijang yang lumayan besar melintas. “raja, ada rusa itu”, kata sang patih sambil menunjuk seekor kijang tersebut. Setelah itu sang raja mulai semringah dan mulai ada titik terang akan mendapat binatang buruan hari itu. Sang raja memerintahkan sang patih dan para prajurit  untuk berpencar mengelilingi kijang tersebut. Kijang tersebut akhirnya terkepung dan tidak bisa kemana-mana. “tunggu aba-aba dari saya, setelah itu panah kijang itu !!”, perintah sang raja dengan nada keras.
Setelah aba-aba dari sang raja diperintahkan, mereka pun memanah sasaran. Tetapi semua tidak sesuai rencana, panah dari sang patih justru meleset dari sasaran, dan justru mengenai tangan kanan sang raja hingga banyak darah yang keluar. “Aaaahhhh…..” sang raja kesakitan. Para prajurit dan patih pun langsung menuju sang raja dan memberikan kain untuk menutupi luka agar darahnya berhenti, dan di lain sisi kijang itu pun lolos dari buruan.  “kamu mau membunuhku ya !!!” sang raja memarahi sang patih tersebut. “kamu pasti akan membunuhku agar kamu bisa merebut tahtaku kan patih ?!!!”, kata sang raja yang semakin memarahi sang patih. “Jawab Patih ?!!!!”, kata sang raja yang semakin kecewa dari kejadian semua ini. Tetapi sang patih menunduk lesu dan diam saja karena takut dengan sang raja. “Jawab patih !!!”,sekali lagi teriak sang raja. Sang patih pun menjawab, “maaf raja, saya benar-benar tidak sengaja, saya tidak bermaksud membunuh raja, sungguh raja”.
Sang raja pun menghukum  sang patih dengan di ikat kedua tangan nya dibelakang badan. Para prajurit menggelandang sang patih untuk di hokum. Mereka pun berjalan tanpa arah, dan tiba-tiba sang raja menemukan sumur yang sudah tua dan didalamnya gelap. “kamu akan saya hukum, dengan memasukan mu ke sumur ini patih!! “, kata sang raja. “para prajurit, masukan patih si pembunuh ini ke dalam sumur, cepat !!!”, kata sang Raja dengan marah-marah. Sang patih itu pun dimasukan ke dalam sumur yang gelap itu. Selang beberapa saat, tiba-tiba terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat. “Gluuurrrr Bwurrr…”, suara tanah bergerak dengan kencang. Sang Raja dan Para Prajurit pun lari meninggalkan sumur yang didalamnya terdapat sang patih. Gempa tersebut sangat kuat terasa hingga saat Raja dan prajurit berlari dengan terseok-seok. Setelah beberapa saat gempa pun berhenti.
Kini mereka pun tinggal raja dan para prajurit saja. Mereka masih bingung dengan jalan pulang. Mereka semakin tersesat dan tidak tau arah. Hingga mereka menemukan sungai yang cukup deras airnya. Merreka pun istirahat dan minum untuk membangkitkan kekuatan lagi. Sang raja pun memutuskan untuk mengajak pengikutnya menyusuri sungai, siapa tau sampai di daerah rumah raja (kerajaan). Naas bagi raja dan pengikutnya, mereka di cegat segerombol orang penghuni hutan rimba itu, raja dan pengikutnya pun ditangkap dan dibawa ke pemukiman kelompok tersebut. Raja semakin kecewa dan geram kenapa ini terjadi pada dirinya. Sesampainya di pemukiman gerombolan tersebut, raja dan pengikutnya di tempatkan di tempat yang mirip dengan penjara.
Disana kehidupan berbeda dengan kehidupan di kerajaan sang raja, bahkan bahasa mereka pun berbeda dan raja tidak paham dengan bahasa mereka. Sang raja mengamati kehidupan disana setiap saat, dan sang raja terkejut melihat ada jasat orang yang dimakan orang lain. Ternyata segerombolan orang itu adalah bangsa kanibal yang suka memakan manusia. Malam pun datang, dan raja serta prajuritnya yang berada didalam penjara itu mulai tertidur.
Ke esokan harinya, sang raja sungguh terkejut lagi melihat ada jazat orang yang dimakan segerombolan orang itu. Setelah raja mengamati dengan teliti, ternyata orang yang dimakan itu adalah salah satu prajuritnya. Kejadian itu terjadi terus menerus setiap hari. Setiap hari satu prajurit sang raja menjadi makanan bangsa kanibal itu. Hingga suatu hari, semua prajurit sang raja pun habis dimakan dan tinggalah sang raja sendirian. “*%#####errr ah ghu dwa ##)*”,kata segerombolan bangsa kanibal itu, bermaksud menyuruh sang raja keluar.
Raja pun keluar dan akan dieksekusi untuk dimakan oleh bangsa kanibal itu. Sang raja semakin takut, semakin takut. Kedua tangan raja diikat seperti orang yang tersalib. Dari arah depan, sudah ada orang dari bangsa kanibal itu yang memegang tombak siap menombak sang raja untuk di bunuh. Tetapi sang penombak itu mengurungkan niatnya untuk mengeksekusi sang raja itu. Si penombak mengurungkan niatnya karena melihat ada luka ditangan kanan sang raja, dan luka itu cukup besar. Dalam peraturan bangsa kanibal, mereka hanya memakan manusia yang bersih, maksudnya tidak mempunya luka ataupun koreng.
Sang raja pun dilepaskan ke hutan kembali oleh bangsa kanibal itu. Sang raja kini hanya sendirian, dan sang raja sangat bersyukur karena ditangannya terdapat luka. Sang raja merasa bersalah sudah menghukum sang patih dengan memasukan kedalam sumur tua. Bergegas sang raja berlari mencari sumur tua itu, untuk meminta maaf kepada sang patih. Sang raja terus berlari mencari. Dan akhirnya sang raja menemukan sumur itu. “Patihhhh … “,teriak sang raja menghadap ke sumur itu. “Patih…. Masih kah kau hidup ?”, teriak raja dengan keras. Terdengar lirih suara dari dalam sumur tua itu,” saayaaa Raja, masih hidup Raja…..”. sang raja pun semakin bergembira karena sang patih masih hidup. Segera raja tersebut mencari rotan untuk dijadikan tali. Dengan rotan itu, akhirnya raja berhasil mengeluarkan sang patih dari dalam sumur. Setelah itu sang patih bertanya pada sang raja, “Raja, kemana para prajurit kita?, apakah mereka melarikan diri?”. Sang raja pun menceritakan semuanya tentang bangsa kanibal yang sudah memakan para prajurit. Raja juga bercerita kepada sang patih kalau dia hampir dimakan juga. Sang raja memeluk sang patih dan meminta maaf kepada sang patih karena sudah menghukumnya. Sang raja merasa bersalah. Sang raja merasa berhutang nyawa kepada sang patih. Andai tangan raja tidak terpanah dan tidak terluka, pasti raja yang gagah ,pemberani dan disegani waganya itu pasti sudah mati. Tetapi ternyata setelah mendengar semua cerita sang raja, sang patih justru yang berterimakasih kepada sang raja. Andai sang patih tidak dihukum dimasukan kedalam sumur waktu itu, pasti sekarang nasib sang patih sama seperti para prajurit lainya yang menjadi santapan bangsa kanibal. Merekapun saling memaafkan dan baikan.
Sang raja dan sang patih berjalan bersama menujur pulang walau mereka tidak mengetahui jalan, karena tersesat. Mereka terus berjalan dan terus berjalan. Saat malam pun mereka menginap di hutan bersama. Pagi harinya mereka melanjutkan perjalanan.
Pada akhirnya, mereka pun menemukan jalan keluar dari hutan rimba dan liar itu. Sang raja dan sang patih bergegas menuju kerajaan tempat mereka tinggal. Tetapi, sepanjang perjalanan menuju kerajaan sang raja, bangunan kanan dan kiri jalan semuanya hancur rata dengan tanah. Bangunan hancur semuanya, dan banyak mayat-mayat yang tertindih bangunan. Sang raja semakin panic, dan lari menuju kerajaanya. Tetapi yang didapat raja, kerajaanya pun tidak luput dari kehancuran. Kerajaanya hancur rata dengan tanah, dan semua yang dimiliki sang raja pun hancur dan tiada. Sang raja dan sang patih menatap pemandangan sekelilingnya yang mengerikan. Sangraja dan sang patih baru ingat tentang gempa beberapa waktu lalu itu. Ternyata kehancuran-kehancuran itu disebabkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat saat itu.
Sang raja dan sang patih pun menangis terdunduk lesu. Tetapi sang raja pun berdiri tegap kembali dan memanggil sang patih. “patih, kita tidak boleh bersedih berlarut-larut, kita harus semangat dan berjuang …”, kata raja kepada patih. “benar Raja, andai kita tidak berburu waktu itu, dan andai kita berada di kerajaan waktu itu, mungkin sekarang kita sudah mati, mungkin nasip kita seperti bangunan-bangunan ini raja”, kata patih kepada sang raja.
Merekapun bangkit dan bersyukur dengan kejadian kejadian yang mereka alami. Sang raja pun berikrar untuk melepas gelar rajanya dan sang patih pun ikut melepas gelar kepatihannya, karena gelar mereka  sudah tidak berguna lagi sekarang. Mereka berjalan meninggalkan kerajaa mereka dan masalalu mereka.
Mereka kini hidup sebagai manusia biasa dan hidup dengan bersahabat di suatu desa yang subur dan makmur.

Begitulah ceritanya kawan, he he lama ya bacanya.. he he,,

Kawan, sungguh banyak pelajaran yang kita dapatkan dalam cerita tersebut, salah satunya adalah kejadian-kejadian yang kita alami, passti ada hikmahnya. Boleh kita merencanakan kehidupan kita kedepannya dengan sebaik-baiknya, dan missal kita gagal, jangan putuh asa, jangan menyalahkan orang-orang, tetapi, bersemangatlah. Karena kegagalan itu adalah awal dari kesuksesan, serta semua pasti ada hikmahnya.



Open Donasi Untuk Kegiatan TPA Al Ma'wa Piyaman 2 Wonosari Jogja




No comments:

Post a Comment