Cerita
Inspirasi
Assalamu’alaikum
kawan-kawan, kali ini saya (penulis) ingin berbagi cerita tentang cerita
inspiratif. Cerita ini tentang sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti ada
hikmah nya.
RAJA DAN PATIH
Cerita Inspiratif |
Suatu zaman, terdapatlah kerajaan yang mewah
dan megah di daratan selatan raya. Kerajaan tersebut sangatlah solid dan kuat
dalam berbagai bidang, seperti pertahanan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Kerajaan tersebut di pimpin oleh seorang raja yang sangat gagah dan pemberani. Sang
raja memiiki segalanya, seperti istri yang cantik, harta melimpah, warga yang
menghormatinya, dan lain sebagainya. Sang Raja tersebut memiliki kegemaran
(hobi) berburu binatang buruan ke hutan belantara yang jaraknya 20 km dari
kerajaanya.
Suatu hari, sang raja mengajak patihnya dan
satu regu prajuritnya untuk pergi kehutan belantara untuk berburu. Sang raja,
sang patih dan para prajuritnya pun bergegas berangkat ke hutan. Sesampainya di
hutan sang raja menyiapkan alat perburuannya untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba
ada binatang yang melintas.
Cerita Inspiratif |
Mereke pun semakin masuk ke dalam hutan dengan
harapan mendapat binatang buruan yang sang raja inginkan. Tetapi, sampai sore
hari datang pun, mereka tidak menemui binatang buruan. Sang raja merasa malu
jika waktu dia pulang ke kerajaan nanti dan tidak mendapatkan binatang buruan
pasti martabatnya akan jatuh. Menurut sang raja jika dia tidak membawa hasil,
pasti akan banyak ccibiran yang merendahkan sang raja. Maka dari itu sang raja
memutuskan untuk mengajak klompoknya tersebut untuk menginap di hutan malam
itu. Para prajurit membuatkan tempat tidur dari dedaunan untuk sang raja.
Sedangkan sang patih dan para prajurit tidur dengan beralaskan seadanya.
Keesokan harinya sang raja, sang patih dan para
prajurit pun melanjutkan perburuannya. Mereka semakin masuk hutan dan semakin
menembus hutan yang sangat liar. Sampai siang hari tetap saja masih belum ada
tanda-tanda binatang yang melintas. Sang raja pun semakin geram dan semakin
marah. Sang raja lekas mengajak kelompoknya untuk semakin masuk ke dalam hutan.
Tetapi, tiba-tiba mereka pun kebingungan, jalan mana yang harus dilewati. Sang
raja dan pengikutnya pun tersesat dan bingung dengan arah. Sang raja makin
marah, sang raja semakin geram dan menyalah-nyalahkan pengikutnya. “dasar
kalian ini !!! tidat member masukan jalan mana yang di tempuh!!! Jadinya kita
semua tersesat!!!!! !!!” kata sang raja dengan meledak-ledak. Para pengikut
raja pun hanya tunduk lesu takut menatap sang raja. Mereka pun berhenti di
suatu tempat yang terdapat pohon-pohon yang besar dan menjulang tinggi. Persediaan
makanan dan bekal mereka pun semakin menipis. Sang raja kebingungan, dan makin
marah, karena rencananya berburu agar dapat binatang buruan justru gagal dan
malah jadi tersesat.
Dalam ketersesatan tersebut, justru tiba-tiba
ada seekor kijang yang lumayan besar melintas. “raja, ada rusa itu”, kata sang
patih sambil menunjuk seekor kijang tersebut. Setelah itu sang raja mulai
semringah dan mulai ada titik terang akan mendapat binatang buruan hari itu.
Sang raja memerintahkan sang patih dan para prajurit untuk berpencar mengelilingi kijang tersebut.
Kijang tersebut akhirnya terkepung dan tidak bisa kemana-mana. “tunggu aba-aba
dari saya, setelah itu panah kijang itu !!”, perintah sang raja dengan nada
keras.
Setelah aba-aba dari sang raja diperintahkan,
mereka pun memanah sasaran. Tetapi semua tidak sesuai rencana, panah dari sang
patih justru meleset dari sasaran, dan justru mengenai tangan kanan sang raja
hingga banyak darah yang keluar. “Aaaahhhh…..” sang raja kesakitan. Para
prajurit dan patih pun langsung menuju sang raja dan memberikan kain untuk
menutupi luka agar darahnya berhenti, dan di lain sisi kijang itu pun lolos
dari buruan. “kamu mau membunuhku ya
!!!” sang raja memarahi sang patih tersebut. “kamu pasti akan membunuhku agar
kamu bisa merebut tahtaku kan patih ?!!!”, kata sang raja yang semakin memarahi
sang patih. “Jawab Patih ?!!!!”, kata sang raja yang semakin kecewa dari
kejadian semua ini. Tetapi sang patih menunduk lesu dan diam saja karena takut
dengan sang raja. “Jawab patih !!!”,sekali lagi teriak sang raja. Sang patih
pun menjawab, “maaf raja, saya benar-benar tidak sengaja, saya tidak bermaksud
membunuh raja, sungguh raja”.
Sang raja pun menghukum sang patih dengan di ikat kedua tangan nya dibelakang
badan. Para prajurit menggelandang sang patih untuk di hokum. Mereka pun
berjalan tanpa arah, dan tiba-tiba sang raja menemukan sumur yang sudah tua dan
didalamnya gelap. “kamu akan saya hukum, dengan memasukan mu ke sumur ini
patih!! “, kata sang raja. “para prajurit, masukan patih si pembunuh ini ke
dalam sumur, cepat !!!”, kata sang Raja dengan marah-marah. Sang patih itu pun
dimasukan ke dalam sumur yang gelap itu. Selang beberapa saat, tiba-tiba
terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat. “Gluuurrrr Bwurrr…”, suara tanah
bergerak dengan kencang. Sang Raja dan Para Prajurit pun lari meninggalkan
sumur yang didalamnya terdapat sang patih. Gempa tersebut sangat kuat terasa
hingga saat Raja dan prajurit berlari dengan terseok-seok. Setelah beberapa saat
gempa pun berhenti.
Kini mereka pun tinggal raja dan para prajurit
saja. Mereka masih bingung dengan jalan pulang. Mereka semakin tersesat dan
tidak tau arah. Hingga mereka menemukan sungai yang cukup deras airnya. Merreka
pun istirahat dan minum untuk membangkitkan kekuatan lagi. Sang raja pun
memutuskan untuk mengajak pengikutnya menyusuri sungai, siapa tau sampai di
daerah rumah raja (kerajaan). Naas bagi raja dan pengikutnya, mereka di cegat
segerombol orang penghuni hutan rimba itu, raja dan pengikutnya pun ditangkap
dan dibawa ke pemukiman kelompok tersebut. Raja semakin kecewa dan geram kenapa
ini terjadi pada dirinya. Sesampainya di pemukiman gerombolan tersebut, raja
dan pengikutnya di tempatkan di tempat yang mirip dengan penjara.
Disana kehidupan berbeda dengan kehidupan di
kerajaan sang raja, bahkan bahasa mereka pun berbeda dan raja tidak paham
dengan bahasa mereka. Sang raja mengamati kehidupan disana setiap saat, dan
sang raja terkejut melihat ada jasat orang yang dimakan orang lain. Ternyata
segerombolan orang itu adalah bangsa kanibal yang suka memakan manusia. Malam
pun datang, dan raja serta prajuritnya yang berada didalam penjara itu mulai
tertidur.
Ke esokan harinya, sang raja sungguh terkejut
lagi melihat ada jazat orang yang dimakan segerombolan orang itu. Setelah raja
mengamati dengan teliti, ternyata orang yang dimakan itu adalah salah satu
prajuritnya. Kejadian itu terjadi terus menerus setiap hari. Setiap hari satu
prajurit sang raja menjadi makanan bangsa kanibal itu. Hingga suatu hari, semua
prajurit sang raja pun habis dimakan dan tinggalah sang raja sendirian.
“*%#####errr ah ghu dwa ##)*”,kata segerombolan bangsa kanibal itu, bermaksud
menyuruh sang raja keluar.
Raja pun keluar dan akan dieksekusi untuk
dimakan oleh bangsa kanibal itu. Sang raja semakin takut, semakin takut. Kedua
tangan raja diikat seperti orang yang tersalib. Dari arah depan, sudah ada
orang dari bangsa kanibal itu yang memegang tombak siap menombak sang raja
untuk di bunuh. Tetapi sang penombak itu mengurungkan niatnya untuk
mengeksekusi sang raja itu. Si penombak mengurungkan niatnya karena melihat ada
luka ditangan kanan sang raja, dan luka itu cukup besar. Dalam peraturan bangsa
kanibal, mereka hanya memakan manusia yang bersih, maksudnya tidak mempunya luka
ataupun koreng.
Sang raja pun dilepaskan ke hutan kembali oleh
bangsa kanibal itu. Sang raja kini hanya sendirian, dan sang raja sangat
bersyukur karena ditangannya terdapat luka. Sang raja merasa bersalah sudah
menghukum sang patih dengan memasukan kedalam sumur tua. Bergegas sang raja
berlari mencari sumur tua itu, untuk meminta maaf kepada sang patih. Sang raja
terus berlari mencari. Dan akhirnya sang raja menemukan sumur itu. “Patihhhh …
“,teriak sang raja menghadap ke sumur itu. “Patih…. Masih kah kau hidup ?”,
teriak raja dengan keras. Terdengar lirih suara dari dalam sumur tua itu,”
saayaaa Raja, masih hidup Raja…..”. sang raja pun semakin bergembira karena
sang patih masih hidup. Segera raja tersebut mencari rotan untuk dijadikan
tali. Dengan rotan itu, akhirnya raja berhasil mengeluarkan sang patih dari
dalam sumur. Setelah itu sang patih bertanya pada sang raja, “Raja, kemana para
prajurit kita?, apakah mereka melarikan diri?”. Sang raja pun menceritakan
semuanya tentang bangsa kanibal yang sudah memakan para prajurit. Raja juga
bercerita kepada sang patih kalau dia hampir dimakan juga. Sang raja memeluk
sang patih dan meminta maaf kepada sang patih karena sudah menghukumnya. Sang
raja merasa bersalah. Sang raja merasa berhutang nyawa kepada sang patih. Andai
tangan raja tidak terpanah dan tidak terluka, pasti raja yang gagah ,pemberani
dan disegani waganya itu pasti sudah mati. Tetapi ternyata setelah mendengar
semua cerita sang raja, sang patih justru yang berterimakasih kepada sang raja.
Andai sang patih tidak dihukum dimasukan kedalam sumur waktu itu, pasti
sekarang nasib sang patih sama seperti para prajurit lainya yang menjadi
santapan bangsa kanibal. Merekapun saling memaafkan dan baikan.
Sang raja dan sang patih berjalan bersama
menujur pulang walau mereka tidak mengetahui jalan, karena tersesat. Mereka
terus berjalan dan terus berjalan. Saat malam pun mereka menginap di hutan
bersama. Pagi harinya mereka melanjutkan perjalanan.
Pada akhirnya, mereka pun menemukan jalan
keluar dari hutan rimba dan liar itu. Sang raja dan sang patih bergegas menuju
kerajaan tempat mereka tinggal. Tetapi, sepanjang perjalanan menuju kerajaan
sang raja, bangunan kanan dan kiri jalan semuanya hancur rata dengan tanah.
Bangunan hancur semuanya, dan banyak mayat-mayat yang tertindih bangunan. Sang
raja semakin panic, dan lari menuju kerajaanya. Tetapi yang didapat raja,
kerajaanya pun tidak luput dari kehancuran. Kerajaanya hancur rata dengan
tanah, dan semua yang dimiliki sang raja pun hancur dan tiada. Sang raja dan
sang patih menatap pemandangan sekelilingnya yang mengerikan. Sangraja dan sang
patih baru ingat tentang gempa beberapa waktu lalu itu. Ternyata
kehancuran-kehancuran itu disebabkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat saat
itu.
Sang raja dan sang patih pun menangis terdunduk
lesu. Tetapi sang raja pun berdiri tegap kembali dan memanggil sang patih.
“patih, kita tidak boleh bersedih berlarut-larut, kita harus semangat dan
berjuang …”, kata raja kepada patih. “benar Raja, andai kita tidak berburu
waktu itu, dan andai kita berada di kerajaan waktu itu, mungkin sekarang kita
sudah mati, mungkin nasip kita seperti bangunan-bangunan ini raja”, kata patih
kepada sang raja.
Merekapun bangkit dan bersyukur dengan kejadian
kejadian yang mereka alami. Sang raja pun berikrar untuk melepas gelar rajanya
dan sang patih pun ikut melepas gelar kepatihannya, karena gelar mereka sudah tidak berguna lagi sekarang. Mereka
berjalan meninggalkan kerajaa mereka dan masalalu mereka.
Mereka kini hidup sebagai manusia biasa dan
hidup dengan bersahabat di suatu desa yang subur dan makmur.
Begitulah ceritanya kawan, he he lama ya
bacanya.. he he,,
Kawan, sungguh banyak pelajaran yang kita
dapatkan dalam cerita tersebut, salah satunya adalah kejadian-kejadian yang kita alami, passti ada hikmahnya.
Boleh kita merencanakan kehidupan kita kedepannya dengan sebaik-baiknya, dan missal
kita gagal, jangan putuh asa, jangan menyalahkan orang-orang, tetapi,
bersemangatlah. Karena kegagalan itu adalah awal dari kesuksesan, serta semua
pasti ada hikmahnya.
Open Donasi Untuk Kegiatan TPA Al Ma'wa Piyaman 2 Wonosari Jogja |
No comments:
Post a Comment