Rumah pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu terancam ambruk
menyusul keroposnya kayu penyangga dan kusen. Sejak tahun 2003, bangunan
utama rumah yang pernah dihuni Soekarno dan istrinya, Inggit Garnasih
dan Fatmawati (1938-1942), itu belum pernah diperbaiki.
Sebagian
besar kayu di ruang tamu dan kamar tidur yang jadi bantalan kusen dan
kayu penopang keropos, seperti terlihat pekan lalu. Beberapa kayu
hancur, misalnya bantalan di ruang tamu.
Sebagian kusen dan
plafon juga hancur. Kayu penyangga kanopi di sisi barat nyaris terpisah
dari tembok. Kanopinya pun melengkung, disangga dua kayu.
Selain
itu, sebagian kusen jendela di ruang baca juga hancur. ”Saya tak berani
naik atap untuk sekadar memeriksa. Takut ambruk,” kata juru pelihara
rumah pengasingan Bung Karno, Sugrahanudin, akhir pekan lalu.
Selain
pernah dihuni proklamator RI, di rumah itu juga tersimpan koleksi buku
Bung Karno dan kostum grup tonil Monte Carlo asuhannya
Rumah Pengasingan Ir Soekarno Di Bengkulu |
Bung Karno |
Menurut
Sugrahanudin, perbaikan bangunan utama rumah terakhir kali dilakukan
tahun 2003. Kayu dan kusen lapuk diganti dan disambung kayu baru. Sebagian plafon juga diganti.
Pascagempa
tahun 2007, pernah diperbaiki lagi. Namun, hanya beberapa bagian.
Kanopi teras diganti, kamar mandi, gudang, dapur, dan sumur diperbaiki.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemanfaatan Obyek Wisata dan
Aset Pemerintah Pemprov Bengkulu Fattah Hidayat mengatakan, kewenangan
Pemprov Bengkulu hanya sebatas pemanfaatan. Adapun pemeliharaan rumah
Bung Karno kewenangan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi. (ADH)
sumber :
No comments:
Post a Comment