TUGAS MATAKULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Universitas Ahmad Dahlan |
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2013
Nama : Gunawan Budi Utomo
Kelas : B
NIM : 12006096
Tugas : PPD
Cinta Eros |
1.
Cinta Eros
Pernah dengar kan nama dewa Yunani
bernama Eros? Konon, kerjanya membagi-bagikan bunga-bunga cinta pada manusia.
Nah, teorinya menyebutkan bahwa Eros adalah jenis cinta berwujud fisikal,
romantis, dan erotis. Para penganut cinta erotis ini percaya pada cinta pada
pandangan pertama. Karenanya, mereka amat tertarik pada daya tarik fisik. Dalam
hubungan asmara, penganut cinta Eros sangat menganggap penting ciuman dan
pelukan. Mereka juga sangat sensual dan menjiwai permainan cinta.
2. Cinta
Ludus
Nama
ini merujuk pada jenis cinta yang penuh dengan permainan, godaan, dan cumbu
rayu yang tak habis-habis. Penganut Ludus biasanya tidak pernah serius
bercinta. Kalau hubungan dirasa terlalu mengikat atau intens, mereka mendingan
kabur. Contoh simpelnya adalah Casanova, si pangeran playboy yang tak ada
duanya (tapi juga yang paling seksi). Baginya, cinta cuma permainan kejar
mengejar. Jadi, kalau Anda ternyata bosan dengan orang yang sudah 'menyerah'
(setelah Anda kerja tanpa kenal lelah), bisa jadi Anda juga termasuk
orang-orang Ludic alisa penganut Ludus.
3.
Sibling
rivalry
adalah satu jenis kompetisi atau kebencian
antara saudara kandung, apakah berhubungan darah atau tidak. Saudara kandung
umumnya lebih menghabiskan waktu bersama-sama selama masa anak-anak
dibandingkan dengan mereka lakukan bersama orang tuanya. The sibling bond
adalah sering silang selimpat dan dipengaruhi oleh faktor seperti parental
perlakuan, order kelahiran, kepribadian, orang sekitar dan pengalaman keluarga.
Sesuai dengan anak Sylvia Rimm ahli jiwa, terjadi persaingan saudara kandung terutama anak-anak,
sangat berakibat pada lebih singkatnya umur dibandingkan dengan genus yang
sama, atau dimana anak seseorang dengan beralasan berbakat.
4.
Sindrom Down
merupakan kelainan genetik yang terjadi
pada kromosom
21 pada berkas q22 gen
SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.
Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini
pertama kali dikenal pada tahun 1866
oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi
badan yang relative pendek, kepala
mengecil, hidung
yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga
dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika
dan Eropa
merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk
penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
5. Sindrom Klinefelter
adalah kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh
kelebihan kromosom X.
Laki-laki normal memiliki kromosom seks berupa
XY, namun penderita sindrom klinefelter umumnya memiliki kromosom seks XXY.
Penderita sindrom klinefelter akan mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan ciri-ciri fisik
yang diantaranya berupa ginekomastia
(perbesaran kelenjar susu dan berefek
pada perbesaran payudara), dll.
6.
Sindrom Turner
(disebut
juga sindrom Ullrich-Turner, sindrom Bonnevie-Ullrich, sindrom XO, atau
monosomi X) adalah suatu kelainan
genetik pada wanita karena
kehilangan satu kromosom X. Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah
total kromosom sebanyak 46, namun pada penderita sindrom Turner hanya memiliki kromosom seks XO dan
total kromosom 45. Hal ini terjadi karena satu kromosom hilang
atau nondisjunction saat atau selama gametogenesis (pembentukan gamet) atau pun pada tahap awal pembelahan zigot.
7.
Disleksia
(Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi
ketidak mampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang
tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys-
("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau
"leksikal"). Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada
kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam
perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan
juga daya sensorik pada indera perasa.
8.
Neurosis
sering
disebut juga psikoneurosis,
adalah istilah umum yang merujuk pada ketidakseimbangan mental yang
menyebabkan stress, tapi tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak memengaruhi pemikiran rasional.
Konsep neurosis berhubungan dengan bidang psikoanalisis, suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau psikiatri.
9.
Skizoid
adalah gangguan kepribadian ganjil atau
eksentrik yang memiliki ciri / pola melepaskan diri dari hubungan sosial dan
ekspresi emosi yang terbatas. Salah satu cirinya yaitu Pola pelepasan diri dari
hubungan sosial dan ragam ekspresi emosi yang terbatas, yang dimulai pada masa
dewasa awal.
10. Schizophrenia
adalah suatu kekacauan karakter yang
ditandai oleh suatu uraian proses berpikir dan dengan satu defisit dengan
tanggapan emosional yang khas. Gejala umum meliputi halusinasi pendengaran,
delusi gila ketakutan atau aneh, atau suara kacau dan pemikiran, dan ini
ditemani oleh kemasyarakatan berpengaruh nyata atau kelainan fungsi tubuh
bersifat jabatan. Serangan dari gejala secara khas terjadi di kedewasaan muda,
dengan satu kelaziman seumur hidup global dari sekitar 0.3–0.7%. Diagnose
adalah berlandaskan perilaku diamati dan sabar pengalaman terkabar.
11. Impairment
Impairment adalah suatu kelainan pada
diri seseorang orang, dimana seseorang orang yang mengidap kelainan itu kehilangan
anggota badan/tubuhnya atau bisa juga ada anggota badan yang tidak berfungsi
dengan semestinya. Contohnya seperti orang yang cacat fisik.
12. Disability
adalah konsekwensi dari satu perusakan
yang mungkin berupa fisik, teori, mental, perasaan, emosional, pengembangan,
atau beberapa kombinasi dari itu. disability bisa mungkin terjadi dari/sejak
kelahiran, atau terjadi selama seseorang seumur hidup.
13. Handicapped
adalah secara luas terpakai di kedua
hukum (law) dan setiap hari suara itu untuk menunjuk ke orang-orang yang
mempunyai fisik atau penyandang cacat mental, itu juga dapat disebut dengan
kecenderungan kata untuk lebih suka lumpuh ekspresi atau orang-orang dengan
penyandang cacat.
14. Fiksasi
Fiksasi adalah
suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh
ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.
Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang
sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya. Seseorang yang pertumbuhan
mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks)
dikemudian harinya
15. Disfasia
adalah gangguan perkembangan bahasa yang
tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan anak seharusnya. Ciri-cirinya adalah
pada usia 1 tahun belum bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna, seperti
mama, papa.· Kemampuan bicara reseptif (menangkap pembicaraan orang lain) sudah
baik tapi kemampuan biacara ekspresif (menyampaikan suatu maksud) mengalami
keterlambatan.· Karena organ bicara sama dengan organ untuk makan, maka
biasanya anak ini mempunyai masalah dengan makan atau menyedot susu dari botol.
16. Autis
Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang
membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.
Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive,
aktivitas dan minat yang obsesif.
(Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak
dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang yaitu interaksi sosial, komunikasi
(bahasa dan bicara), perilaku-emosi, pola bermain, gangguan
sensorik dan motorik perkembangan
terlambat atau tidak normal. Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat
masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
17. Doubt
suatu status di antara kepercayaan dan
kesangsian (ragu), melibatkan ketidak-pastian atau curiga atau juga kekurangan
dari kepastian dari suatu fakta, suatu aksi, suatu alasan, atau suatu
keputusan. Keraguan membawakan ke dalam pertanyaan beberapa dugaan dari satu
perasa "hakikat", dan mungkin melibatkan penundaan atau menolak aksi
relevan terbongkar dari memprihatin untuk salah memengira atau kesalahan atau
kepantasan. Beberapa definisi dari keraguan menekankan status dimana
memenjarakan di antara dua dalil berlawanan dan yang tidak dapat di persetujui
untuk yang manapun (bandingkan paradoks).
18. Hiperaktif
Secara psikologi, hiperaktif diartikan
sebagai tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan oleh gangguan fungsi
neurologia yang ditandai dengan sulitnya anak untuk memusatkan perhatian.
Definisi yang lain, hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang
menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan
impulsive (bertindak sekehendak hatinya).
19. Indigo
Anak indigo atau anak nila (bahasa Inggris: Indigo children) adalah istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau
sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu yang didasarkan dari gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. Konsep ini mulai terkenal setelah diterbitkannya
beberapa buku pada akhir tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu
dasawarsa kemudian. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang
meyakini bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal
seperti telepati) hingga yang menyebut anak indigo sebagai orang yang
lebih empatik dan kreatif.
20. Fobia
Fobia (gangguan
anxietas fobik)
adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia
bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian
orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya,
pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada
perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap
fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap
fobia biasanya menggunakan bahasa rasa.
No comments:
Post a Comment