MENGENAL STATISTIK DAN NOTASI SIGMA
Apakah
anda pernah mendengar kata-kata statistik? Disini kami akan memberitahu apa
yang dimaksud dengan statistik. Statistika
adalah salah satu cabang matematika yang mengkaji tentang cara mengolah suatu
data, memaparkan suatu data, dan menarik kesimpulan dari data. Statistika
digunakan untuk membantu manusia di berbagai kendala seperti bagaimana cara
mengolah data dari suatu survei atau penelitian. Statistika yang telah
dikembangkan secara matematis telah digunakan di berbagai bidang untuk
memperkirakan suatu masalah agar dapat di percaya secara rasional. Dalam suatu
persoalan yang semakin beragam para ahli matematika terdorong untuk
mengembangkan statistika agar sesuai dengan kondisi permasalahanya.
Dalam suatu masalah dari cara pengumpulan data terkadang data yang di dapatkan tidak lengkap ataupun
terlalu lama jika agar terkumpul semua. Oleh sebab itu para ahli mengembangkan
statistika dengan cara pengambilan data secara sebagian kecil dari data untuk
mewakili dari data keseluruhan. Dan seterusnya para ahli membuat rumus-rumus dari data yang dikumpulkan
tersebut agar dapat diolah secara matematis. Dan selanjutnya agar dapat dibaca
dan dipahami dalam suatu data yang sudah diolah serta yang terakhir dapat ditarik
sebuah kesimpulan yang rasional.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa statistika adalah suatu cabang matematika khusus
mempelajari tentang cara pengumpulan sampel (Pengumpulan Data), pengolahan
sampel, penggambaran sampel, dan penarikan kesimpulan dari sampel.
Sejarah statistika, ilmu statistika di awali ditemukan
oleh pengumpulan data,
Menurut Murray R. Spiegel, PhD. (1961) statistika berasal dari kata
“status” yang berarti negara. Sehingga
pada awalnya statistika berkaitan dengan ilmu untuk angka-angka (keterangan)
atas perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan negaranya
seperti jumlah penduduk, mulai abad 17 ilmu statistika deskriptif mulai
berkembang dan pada saat itu peluang baru saja ditemukan. Statistika induktif
berkembang pesat setelah R. A fasher memprkenalkan metode
Maximum Likelihood pada tahun 1922. Seiring
dengan perkembangan statistika induktif, statistika mulai diterapkan pada
berbagai bidang seperti ekonomi,
industri, pertanian, sosiologi, psikologi, dan lain-lain.di Indonesia statistika di kenal karena ada naungan dari
jurusan statistika s1 pada tahun 1969 dan s2 di IPB pada tahun 1975.
Pada saat itu mulai perkembangan statistika
induktif terjadi pada peralihan abad ke
19 ke abad 20 dengan Karl Pearson (1857-1936) sebagai pelopornya. Masa ini
merupakan titik awal perkembangan statistika modern. Pada abad 19 Karl Pearson menerapkan
statistika pada biologi untuk masalah hereditas dan proses evolusi biologi yang
diterbitkan dalam jurnal Biometrika.
Pada
era Fisher, seorang pemikir Rusia Jerzy
Neyman (1894-1981) juga dipandang sebagai penemu besar dari statistika modern
karena kontribusinya dalam mengembangkan teori peluang, uji hipotesis, selang
kepercayaan, dan matematika statistik.
Neyman bekerjasama dengan Egon Pearson (anak Karl Pearson) mengembangkan teori-teori untuk pengujian
hipotesis, salah satu teorinya yang terkenal adalah Teorema Neymann-Pearson (1936). Selain itu Neyman juga
mengembangkan teori sampling survey pada tahun 1934.
Pada
tulisan Fisher (1915) mengemukakan representasi geometrik data peubah-ganda dua
(bivariate) untuk menurunkan distribusi sampling bersama dari penduga matriks
varian-kovarians. Pada tahun 1928
Wishart menggunakan metode yang sama untuk menurunkan distribusi bersama dari
penduga matriks varians-kovarians untuk sebaran Normal ganda (Multivariate Normal) yang akhirnya
populer dengan distribusi Wishart.
Perkembangan
statistika di bidang ekonomi yang dikenal dengan istilah ekonometrika dimulai
tahun 1920 dipelopori Ragnar Frisch dan Jan Tinbergen. Ekonometrika adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang merupakan integrasi antara ekonomi, matematika
dan statistika. Walaupun demikian powerful perkembangan ekonometrika kurang
mendapat sambutan hangat dari ekonom-ekonom besar yang kurang “sreg” dengan
pemodelan termasuk John Maynard Keynes.
Keynes memandang skeptis terhadap buku Tinbergen yang berjudul Statistical Testing for Business Cycle
Theory. Baru di akhir tahun 1940
dan awal 1950 ekonometrika mulai berkembang lagi yang dipelopori oleh Chernoff,
Haavelmo, Koopmans, Rubin dan Simon yang bekerja pada Cowles Commision for Research in Economics.
Perkembangan statistika pada abad ke 21
Karl Pearson, Fisher, Neyman dan Wald selama setengah abad telah meletakkan
dasar statistika yang berbasis matematika, sehingga penelitian-penelitian dan
kuliah-kuliah statistika di Perguruan Tinggi umumnya didasarkan pada beberapa
pedoman atau dasar yang ditemukan oleh tokoh-tokoh tersebut. Penggunaan
statistika secara luas, terkadang timbul kontroversi diantara para ahli tentang
pemilihan model data, penggunaan prior probability dan interpertasi
hasil. Hasil analisis terhadap data yang sama dengan lain konsultan statistika
dimungkinkan terjadi perbedaan kesimpulan. Statistika induktif dapat dipakai
untuk menangani masalah dimana perolehan data dirasakan perlu efesiensi atau
perlu biaya mahal, sehingga umumnya dapat diatasi dengan analisis dengan
sampel-sampel ukuran kecil. Pada abad 21 diperkirakan metode data mining merupakan metode
yang akan banyak digunakan dalam berbagai bidang terapan. Pada metode data
mining spesifikasi permasalahan didasarkan pada bidang ilmunya lebih
diutamakan daripada pendugaan parameter sehingga masalah tersebut dapat
diformulasikan dengan benar untuk memperoleh solusi yang tepat melalui
eksplorasi data.
Sekarang
marilah kita masuk ke materi tentang notasi sigma. Apa yang dimaksud dengan
notasi sigma? Notasi sigma yaitu suatu cara untuk menyatakan bentuk penjumlahan
yang singkat. Notasi sigma juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk
menuliskan penjumlahan beruntun secara singkat dengan menggunakan tanda
(notasi) “∑” (dibaca sigma) dan dinamakan perkataan “sum” yang berarti jumlah. Seperti yang sudah
dijelaskan diatas, notasi sigma dilambangkan dengan lamban seperti berikut . Dimana I sebagai indeks
dengan batas bawah a dan batas atas b sedangkan x1 adalah rumus sigma sesuai dengan indeks yang digunakan.
Indeks menggunakan huruf kecil.
Contoh
:
Notasi
sigma biasanya digunakan pada materi deret Aritmatika dan deret Geometri.
Contohnya pada penjumlahan beruntun sepuluh bilangan asli yang pertama.
Perhatikan berikut ini :
1
+ 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10
Penjumlahan
tersebut di mulai dari angka satu sampai dengan angka sepuluh, dan kemungkinan
itu masih bisa kita tulis dari satu tambah dua tambah tiga dan seterusnya hingga
tambah sepulu. Tetapi, bagaimana jika yang akan kita jumlah itu seratus
bulangan asli yang pertama ? apakah kita akan menulis satu per satu ? saya rasa
itu akan merepotkan kita karena itu sangat tidak efektif dan akan membutuhkan
waktu yang lama untuk menulisnya. Padahal dalam Matematika sering menggunakan
lambang yang singkat, yang mana dimaksudkan untuk menampilkan ungkapan yang
panjang.
Misalnya
jumlah seratus bilangan asli pertama kalau ditulis lengkap akan sangat panjang
maka cukup disingkat dengan menyisipkan tanda “…” seperti berikut:
1
+ 2 + 3 + …+ 99 + 100
Dengan
menggunakan tanda sigma, maka penjumlahan beruntun sepuluh bilagan asli pertama
dapat disingkat sebagai berikut :
1
+ 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 =
Bilangan
1 disebut batas bawah dan bilangan sepuluh disebut batas atas.
Contoh
lain 1 + 3 + 5 + 7 + 11 + 13. Penjumlahan tersebut ditulis sebagai (2(1)-1) +
(2(2)-1) + (2(3)-1) + (2(4)-1) + (2(5)-1) + (2(6)-1) + (2(7)-1).
Tiap
suku dalam penjumlahan berurutan itu dapat ditulis sebagai (2(k)-1) untuk k berturut-turut
disubtitusikan dari 1 sampai dengan 7. Dalam notasi sigma dapat disingkat
sebagai berikut :
1
+ 3 + 5 + 7 + 11 + 13 =
Jadi begitulah tentang apa yang dimaksut dengan notasi
sigma dan penggunaannya.
Sumber : Internet dan pengembangan kami
Alamat : Piyaman Wonosari Gunungkidul
Maps : Klik
Info Lebih Lanjut Klik Link
Matur nuwun
Bismillah...
Open Donasi Untuk Kegiatan TPA di Dusun KamiAlamat : Piyaman Wonosari Gunungkidul
Maps : Klik
Info Lebih Lanjut Klik Link
Matur nuwun
No comments:
Post a Comment