Subscribe:

Ads 468x60px

Monday 5 June 2017

Surat panggilan POLRI (fiktif) (palsu)

Hati-hati dengan pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI
Assalamu’alaikum rekan-rekan yang baik. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang hal yang membingungkan. Yaitu tiba-tiba saya mendapat kiriman dari kepolisian Jakarta Pusat yang memanggil saya untuk datang ke Jakarta (untuk dimintai keterangan sebagai saksi). Keterangan yang diinginkan bersangkutan dengan kasus dugaan pencucian uang yang dilakukan Suryaningtyas dkk. Surat tersebut diantarkan oleh kurir JNE bukan dari kepolisian.
Mendapat  surat tersebut, saya dan keluarga pun kaget. Kaget bukan main. Saya dan keluarga membaca selembar surat panggilan itu berkali-kali sambil merasa tidak percaya.
Saya pun membaca berulang kali, semua saya baca, amplopnya pun saya ulak alik, resi dari JNE pun tak luput dari penglihatan saya dan mulailah saya menemukan kejanggalan-kejanggalan dari surat panggilan tersebut.
Berikut kejanggalan-kejanggalan yang saya temukan :
1.       Dari Amplop, saya menemukan kejanggalan dari keterangan pekerjaan. Disitu tertulis bahwa pekerjaan saya Member PT Witami Tunai Mandiri. Padahal mengenal PT tersebut pun tidak pernah apalagi sampai menjadi member.
2.       Pada Amplop terdapat cap yang mengatasnamakan STAF Badan reserse, tetapi cap tersebut tidak basah (bukan cap basah) dan bisa saya simpulkan itu hanya print – print an
3.       Masuk ke bagian surat pun kejanggalan makin banyak. Pada Kop surat Badan Reserse tersebut alamat tertulis Jakarta Selatan dengan kode pos 12110, tetapi saya mencocokan yang ada di Resi JNE tertulis Jakarta Pusat
4.       Saya kembali mempelajari Resi JNE itu. Saya lihat alamat JNE pengirim Jalan Tomang Raya No 11 Jakarta Barat dengan kode Pos 10220. ini semakin janggal, padahal Badan tersebut berada di Jakarta Pusat. Kejanggalannya adalah kenapa mengirimnya harus dari Jakarta Barat.
Ketidaksesuaian Alamat menjadi bukti kejanggalan

5.       Lucunya lagi, di resi JNE nomer pengirim dan penerima pun tidak ada
6.       Anehnya lagi, yang mengirimkan ke rumah saya itu kurir JNE, kok bukan dari POLDA didaerah saya. Padahal rumah saya dekat dengan Kantor kepolisian. Tetangga saya pun juga ada beberapa yang jadi Polisi. Kan aneh.
7.       Saya kembali membaca surat itu. Kop surat tertulis Badan Reserse itu alamatnya di Jakarta Selatan. Tapi janggalnya kenapa pemanggilannya disuruh menemui AKBP. SAHAT D. SIAHAAN, S.H  dan tim di gedung mina bahari II jakarta pusat. Kan makin janggal saja.
Kantornya dimana disuruhnya kemana.

8.       Dalam surat tersebut tertulis transaksi elektronik yang diduga dilakukan oleh Suryaningtyas dkk.
Saya kenal Suryaningtyas dkk saja tidak. Saya seumur-umur dari sekolah TK sampai Kuliah juga tidak pernah mempunyai teman yang bernama Suryaningtyas. Tetanggapun tidak ada yang namanya itu.
(makin gile aja ni surat) hhe....
9.       Kejanggalan saya lanjutkan. Pada surat tersebut saya diminta untuk datang ke Jakarta, untuk dimintai keterangan mengenai dugaan pencucian uang. Nah, saya pun bingung. Ini pencucian uang apa an. Perasaan saya ,saya tidak pernah melalukan komunikasi dengan PT dan si Surya itu. Kan aneh ni surat.
10.   Pada surat tersebut, dugaan pencucian uang itu pun tertulis juga melibatkan kementrian kelautan dan perikanan yang dilakukan si Surya dkk itu. Nah, saya makin ketawa-ketawa, karena berbisnis dibidang perikanan dan kelautan pun saya belum pernah, hhee...
11.   Saya makin melototin ini surat.
Saya mendapati surat tersebut pada penandatanganan tidak tercantum tanggalnya. Dan yang menandatangani pun atas nama Tindak pindana ekonomi.
Saya pun mencari tahu di google dan benar saja, bahwa nama penandatangan tersebut tidak sesuai dengan direktorat tindak pidana ekonomi.
Cap dan tandatangannya pun sangat mencurigakan
Yaitu capnya tidak basah/ tembus kertas
Juga tandatangannya tidak (tandes) kertas, , alias tandatangan print-print an juga.
Begitu banyak kejanggalan yang saya dapatkan dari surat pemanggilan ini. saya pun mulai berasumsi dan berfikir keras ada apa di balik surat ini. saya pun buka google lagi dan searching mengenai kasus ini. ternyata iya, ini termasuk modus penipuan yang pernah terjadi.
Saya baca di google (artikel) kasus pengiriman / pemangginal fiktif ini pun pernah dialami seorang karyawan swasta. Karyawan tersebut mencurhatkan keluhkesahnya di forum kaskus.com
Ia meminta pendapat kepada kaskus-lover mengenai hal tersbut. Dan ada yang memberikan tanggapan bahwa itu indikasi modus. Karyawan tersebut bercerita banyak kejanggalan juga pada surat pemanggilannya seperti pekerjaan yang berbeda, nama yang beda dan lain lain. Ia bercerita bahwa ia tidak menggubris surat tersebut sampai deadline pemanggilan telah lewat. Dan pun tidak ada apa apa yang terjadi.
Asumsi saya mengenai surat fiktif ini pun saya lanjutkan :
a.       Saya berfikiran jangan – jangan ini jebakan. Maksudnya si sekelompok oknum itu memanggil orang secara acak (calon korban) dengan si oknum mencari ktp di google images. Dan di jebak dengan dikirimi surat yang mengatasnamakan suatu lembaga penegak hukum.
Saya berasumsi jebakan ini memanggil sebagai saksi dan ujung-ujungnya bermotif UANG
Saya berasumsi jangan-jangan nanti nya akan diperas.
b.      Pada surat bagian bawah, terdapat dua nomor telepon. (dilihat dari nomornya) nomor tersebut bukan nomor lembaga. Itu nomor HP biasa.
Saya berfikiran, pada bagian bawah sengaja dicantumkan nomor HP, agar si calon korban menghubungi nomor tersebut.
Saya berasumsi saat peneleponan tersebut akan terjadi ancaman dan lain sebagainya.
c.       Asumsi saya selanjutnya, oknum ini tidak hanya satu orang
Tetapi suatu kelompok (lebih dari 1) yang terkoordinir peran masing-masing.

Nah itulah sharing pengalaman saya kepada rekan-rekan baik. Alkhamdulillah sampai detik ini tidak terjadi apa-apa dengan diri saya. Alkhamdulillahnya saya tidak sampai menelepon nomor tersebut dan saya tidak menggubris surat itu karena saya jujur dan tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan.

##Kiat-Kiat dari kasus ini (hikmah)
1.       Jangan menerima barang / surat dari kurir yang tidak sesuai dengan identitas dan pekerjaan anda
2.       Jangan mudah percaya dengan surat yang banyak kejanggalan
Teliti satu persatu
Dan jangan menelepon nomor yang tidak dikenal
3.       Apabila anda juga pernah mengalami hal tersebut bisa disharingkan di kolom komentar di bawah ini.

Sukron...


%%Teruntuk pengirim surat Fiktif ini di manapun anda berada
1.       Saya sang empunya blog ini mendoakan mu agar cepat mati tertabrak kendaraan (bus truk dll) amin
2.       Saya demi Allah tidak ikhlas kamu hidup nyaman. Saya bersumpah akan menemuimu di akhirat nanti dan dengan seijin Allah SWT saya sendiri yang akan memenggal mu, amin...
3.       Saya menulis artikel ini tepat dibulan ramadhan 1438H/2017M dan ini saya sedang puasa, saya doakan kamu wahai penipu ulung. Agar kamu cepat sengsara dan mendapatkan penyakit menaun yang tidak sembuh-sembuh. Amin
4.       Wahai kamu pengirim surat Fiktif. Tahukah kamu, kamu sudah memfitnah korban, lembaga penegak hukum dan kamu sendiri .
Saya doakan kamu selalu sengsara. Tidak pernah tentram amin.

Ya Allah kabulkanlah doa tersebut, amin amin amin
 
Cap Tidak Basah Tidak tembus
 pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI
Hati-hati dengan pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI

pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI
 Resi tidak sesuai, banyak kejanggalan
alamat pengirim jakarta Barat tetapi lembaga berada di Jakarta Selatan
pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI
pemanggilan fiktif yang mengatasnamakan POLRI

2 comments:

Post a Comment