Pages

Tuesday, 20 June 2017

Pengalaman Membuat Surat Bebas Narkoba di RSUD



Assalamualaikum semua
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya saat membuat surat sehat jasmani dan surat bebas narkoba dari Rumah Sakit Umum di Daerah saya. Saya mendatangi ke RSUD sendiri kemudian langsung menuju ke satpam untuk meminta bantuan informasi. Alkhamdulillah Satpam di RSUD tersebut lumayan membantu dan saya dibantu untuk mengambil nomor antrean yang dijaga oleh seorang bapak-bapak berpakaian PNS. Saya datang ke RSUD tersebut pukul  09.45 dan mendapat nomor antrean 225, padahal saat itu juga nomor antrean yang terpanggil baru nomor 142. Batin saya “mau sampai kapan ini” hhe.
Ya saya tetap menunggu berdiri, karena kursi tunggu di RSUD tersebut sudah penuh pasien yang menunggu juga. Saya bukanlah satu-satunya yang menunggu antrean dan tidak mendapatkan kursi duduk, tetapi banyak pasien lain disitu yang juga berdiri bahkan banyak juga yang “glosoran” dilantai. Selang beberapa menit, saya dipanggil bapak-bapak berpakaian PNS yang tunggu nomor antrean tersebut. Bapak tersebut memberikan bantuan kepada saya dengan menukar nomor antrean dengan nomor yang lebih kecil. Tadinya saya mendapatkan nomor 225 kemudian ditukar dengan nomor 185. Alkhamdulillah dapat bantuan, batin saya. Tetapi disisi lain saya bertanya-tanya kok nomor antrean bisa di”permainkan”, jangan – jangan nomor nomor kecil................... ah sudah lah positif thinking saja. Padahal pada saat yang hampir bersamaan ada bapak-bapak yang sepertinya dari jauh, datang kesiangan bersama orang tuanya yang mau berobat di poli saraf mendapat nomor besar dan diinfokan dokternya pun kebetulan hanya melayani hingga nomor 100an saja. Bapak-bapak tersebut langsung lemas, dan bilang sudah tiga hari ini dia datang ke RSUD dan selalu gagal dikarenakan mendpat nomor antrean besar. Saya sendiri juga tak bisa berbuat apa-apa, mau saya tukar dengan nomor saya pun tidak akan berefek karena nomor antrean saya lebih dari 100. Bapak-bapak itu kemudian pulang. Sedih saya melihat nya. Dalam batin saya semoga esok hari bapak tersebut datang lebih pagi dan bisa segera berobat kemudian sembuh. Ya beginilah potret RSUD kita. Orang sakit sudah susah tetapi masih ketambahan susah.
Pengalaman Membuat Surat Bebas Narkoba di RSUD
Lama antre berdiri, saya berpindah ke teras depan dan duduk. Dan ahirnya terpanggilah nomor antrean 185. Alkhamdulillah akhirnya mendapat pelayanan. Saya menuju ke pendaftaran disana saya ditanya tanya sakit apa dan apa keperluannya. Saya menjawab ingin membuat surat sehat jasmani dan surat bebas NAPZA. Dari situ saya diberikan secarik kertas rekomendasi untuk menuju ruang poli tumbuh kembang anak. Di poli tumbuh kembang anak ini saya menyerahkan kertas tadi dan menunggu antrean lagi. Setelah sekitar 15-20 menitan nama saya terpanggil dan saya masuk ke ruangan. Disitu saya ditanya tanya oleh dokternya mengenai untuk apa membuat surat sehat jasmani, ditanya tinggi badan, berat badan dan golongan darah. Dokter tersebut menulis pada form kertas lagi dan merekomendasi saya untuk selanjutnya ke bagian poli jiwa. Saya langsung menuju ruang poli jiwa, sesampainya disana saya menyerahkan lagi kertas tadi yang dari dokter tumbuh kembang anak tadi. Saya duduk di tempat duduk antrean. Setelah 10 menit nama saya pun terpanggil, disitu saya ditanya-tanya mengenai NAPZA dan kemudian disuruh untuk menuju LAB (laboratorium). Saya bergegas jalan menuju ruang LAB-RSUD tersebut. Sampai didepan LAB, masyaAllah antreannya banyak banget. Saya menyerahkan kertas dari poli jiwa kepada petugas LAB dan menunggu untuk dipanggil. Sekitar 20-25 an menit saya menunggu, nama saya akhirnya terpanggil. Saya diarahkan menuju toilet untuk memberikan air kencing untuk di tes. Saya keluar lagi untuk menunggu hasil LAB. Saat itu saya berdo’a semoga saya negatif NAPZA karna memang saya tidak pernah menyalahgunakan obat-obatan. 15 an menit menunggu keluarlah hasil LAB. Alkhamdulillah saya bebas NAPZA (negatif NAPZA). Saya kembali lagi menuju poli jiwa membawa hasil LAB itu. Untuk diberikan surat resmi bebas NAPZA. Surat resmi sudah pun jadi, tetapi saya diminta untuk menuju kasir dulu untuk membayar administrasi. Saya menuju kasir, saya bertanya-tanya kepada orang karna saya tidak tahu kasirnya ada dimana. Kemudian ke BANK untuk membayarkannya. Dalam pembuatan tersebut saya habis 135 Ribu rupiah. Setelah mendapat kertas bukti pembayaran saya balik lagi ke poli jiwa. Dan dari dokter yang ada di poli jiwa saya diberikan surat sehat jaswamani dan surat bebas NAPZA. Tetapi perjuangan ini belum selesai. Saya masih diarahkan menuju ruang bagian umum RSUD tersebut untuk meminta CAP legalisir. Saya naik tangga ke lantai dua menuju ruang bagian umum dan mendapatkan cap.
Seperti tidak ada akhir-akhirnya proses itu, dan akhirnya finish sudah perjuangan membuat surat itu. Tepat azan duhur berkumandang maka saya sekalian solat duhur.

RSUD tersebut adalah RSUD Wonosari Gunungkidul
Kritik dari saya untuk RSUD Wonosari :
1.          Tolong ditambah tempat duduk untuk pasien yang mengantre
2.          Sistem nomor antrean mohon dibenahi (sepertinya petugas ada yang main-main)
3.          Pasien kebingungan alurnya sangat melelahkan, mohon dibuatkan sistem yang nyaman
4.          Keramahan petugan mohon dievaluasi.
Membuat Surat Bebas Narkoba di RSUD

Membuat Surat Bebas Narkoba di RSUD

Nah begitulah pengalaman saya tentang pembuatan surat sehat jasmani dan surat bebas narkoba
Maturnuwun....

No comments:

Post a Comment