MINUM
@salimafillah
Seberapa besarkah nilai karunia Allah berupa seteguk air?
As Sammak, seorang 'Alim sahabat Harun Ar Rasyid mengunjungi Sang Khalifah. Saat Harun merasa haus, dimintanyalah minuman kepada pelayan. Segelas air dingin pun dihidangkan. Ketika dia mengangkat gelasnya untuk minum, As Sammak menahan tangannya.
"Tunggu sebentar ya Amiral Mukminin", ujarnya. "Jika seseorang atau satu hal menghalangimu dari meminum air ini di saat puncak kehausanmu dengan meminta tebusan darimu, berapa kau akan membayarnya?"
"Separuh kerajaanku."
Berapa besarkah itu? Kerajaan Harun Ar Rasyid membentang dari perbatasan Gurun Gobi hingga Gurun Sahara, dari Lembah Sungai Indus hingga hulu Sungai Nil, dari Laut Hitam hingga Laut Arab.
"Minumlah", ujar As Sammak, "Semoga Allah memberkahimu."
Harun pun meneguk isi gelasnya dengan nikmat.
"Lalu jika air yang sudah kauminum ternyata tertahan dalam tubuh dan sama sekali tak dapat keluar, berapa kau akan menebusnya?"
"Dengan seluruh kerajaanku", desah Harun.
"Jika separuh kerajaanmu bernilai hanya seteguk air, dan seluruh kekuasaanmu hanya senilai setumpahan kencing... Aku takjub pada orang-orang yang ingin memperebutkannya", pungkas As Sammak.
Mendengarnya, Harun Ar Rasyid menangis tersedu-sedu.
Mari kita minum dengan penuh syukur, sebab begitu agung karunia Allah ini bagi manusia. Adalah Nabi ﷺ menuntunkan beberapa adab minum. Secara umum, mulailah dengan basmalah, gunakan tangan kanan, utama jika kita duduk meski Nabi ﷺ juga mencontohkan dengan berdiri semisal ketika meminum zam-zam.
Agar lebih murni dan terjaga dari bau, kotoran, dan penyakit, disarankan untuk tidak meniup-niupnya meski masih panas. Sabar sejenak menanti, akan makin meningkatkan kelezatannya.
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi ﷺ melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. At Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728)
Jangan pula jadikan satu gelas dihabiskan dalam sekali teguk. Minumlah sedikit demi sedikit dan rasakanlah betapa besar karunia Allah, tafakkurilah keagungan nikmatNya, dan pujilah Dia dengan sepenuh cinta. Bagi segelas menjadi 3 teguk, dan beri jeda tiap tegukan dengan dzikir kepada Allah seiring nafas.
“Ketika Rasulullah ﷺ minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau ﷺ bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.” (HR. Al Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028)
Termasuk adab yang indah pula jika kita menuang minuman ke cangkir atau gelas untuk meminumnya, bukan langsung meminumnya dari mulut wadah penyimpannya.
“Rasulullah ﷺ melarang minum langsung dari mulut qirbah atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Al Bukhari no. 5627)
Untuk keselamatan dan kesehatan keluarga, beliau ﷺ juga bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika itu turun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
Selamat minum saat berbuka nanti dari Shaum Ayyamul Bidh dan Senin, penuh mensyukuri nikmat Allah.
No comments:
Post a Comment