Pengalaman traveler ke Batu Malang dari
Jogja
Hallo kawan, Assalamualaikum wr wb...
apa kabar ? semoga kesejahteraan selalu menaungi kita semua. Amin. Bagaimana
liburan kalian Juli 2017 kemarin ? asyik ? seru ? atau sangat berkesan ? semoga
pengalaman liburan kemarin memberikan kita semangat untuk menjalali rutinitas
saat ini ya, amin..
Nah kali ini aku mau berbagi pengalaman
nih, traveler (backpacker) dari Jogja menuju Kota Batu Malang. Aku mulai cerita
ini dari beli tiket ya. Sebenernya pilihan transportasi menuju Malang sangatlah
banyak, ada bis, ada kereta, ada juga pesawat. Tetapi aku pakai moda
trasportasi bis, karena lebih murah untuk kantong traveler (backpacker) seperti
aku, hhe... aku beli tiket bis di terminal Giwangan Jogja. Aku langsung menuju
sekertariat Bis Handoyo. Sebenernya juga, pilihan bis ke Malang tidak hanya
Handoyo hlo, ada Rosalia indah dan
lainnya. Tetapi aku lebih memilih Bis Handoyo karena pelayanannya memuaskan dan
bisnya nyaman. Di sekertariat bis Handoyo aku bertemu Pak Ucok. Beliau yang
mengurusi tiket bis Handoyo. Orangnya ramah, baik, dan sopan terhadap calon
penumpang. O.. iya lupa... saat ke terminal Giwangan, kita kudu (harus) tetap
hati-hati, di sana banyak sekali calo tiket. Biasanya mereka si calo ini nyegati di pintu masuk terminal dan
biasanya tanya-tanya mau kemana + sudah beli tiket belum gitu. Intinya lebih
baik langsung menuju ke sekertariat bis yang mau kita tumpangi. Nah, pas sudah ngobrol panjang lebar
dengan Pak Ucok soal fasilitas bis, aku pun beli tiket nya. Harga tiket dari
Jogja menuju ke terminal Arjosari Malang adalah Rp 110000 (seratus sepuluh ribu
rupiah). Harga ini biasanya berlaku di hari-hari biasa, kalau pas hari raya Rp
180000 (seratus delapan puluh ribu rupiah). Harga tiket ini sudah termasuk
makan malam di rest area (biasanya di
daerah Ngawi, jam-jam 12 malam kita rest
nya). Untuk bis Handoyo fasilitasnya, AC, Selimut, Bagasi, kursinya bisa diatur
kemiringan senderannya, dan pijakan
kaki agar kaki tidak “nggandul”. Fix lah
aku mendapatkan tiket yang diinginkan.
Pada tanggal yang sudah ditentukan
ditiket + kurang lebih jam 8 malam, berangkatlah bis Handoyo tersebut menuju
Malang. Selama perjalanan biasanya lampu dalam bis hanya lampu kecil yang
dihidupkan. Hhe... serasa seperti lampu tidur, jadi enak buat tidur + karna
tidak terlalu terang. Kurang lebih pukul 12 malam, tibalah di restoran langganan
Bis Handoyo yang berada didaerah Ngawi Jawa Timut. Dari pihak Crew Handoyo memberitahukan penumpang diberikan
waktu 30 menit untuk rest (makan,
toilet, dll). Aku amati di tempat tersebut isinya bis bis Handoyo semua, ya
mungkin tempat itu memang sudah ber- MoU
dengan pihak Handoyo. Aku disitu makan seadanya, orang-orang (penumpang lain)
pada makan yang cukup berat seperti rawon dll, aku ambil kuah Sub dan nugget saja Hhe.... makanan Handoyo yang
bayarin. 30 menit pun sudah berjalan, bis kami pun berangkat kembali untuk
melanjutkan perjalanan menuju Malang.
Pukul 06.30 an bis tersebut yang aku
tumpangi tiba di terminal Arjosari. Terminal Arjosari Malang cukup bersih dan
rindang. Aku istirahat dulu di terminal tersebut juga mandi dll. Di situ juga
ada Mushola, Masjid dan toilet. Alkhamdulillahnya aku sudah subuh di bis tadi,
jadi pas sampai di terminal tinggal mandi dan lain-lain. Biaya mandi di
terminal Arjosari adalah Rp 4000 (empat ribu rupiah) cukup murah karena kamar
mandi nya memang bersih dan cukup tidak berbau “pesing” .
Pukul 08.00 aku bergegas menuju terminal
Arjosari bagian samping untuk menaiki angkot menuju Kota Batu. Angkot di Malang
bagus-bagus. Untuk plakatnya atau rute yang dilewati, pada Angkot terdapat
kode-kode unik. Seperti ADL (artinya Arjosari, Dinoyo, Landungsari) berarti
angkot akan melewati kecamatan Dinoyo dahulu baru ke Landungsari, AL (Arjosari
, Landungsari). For your information,
kalau kita mau ke Kota Batu dari terminal Arjosari, kita memang harus menaiki
dua kali Angkot, yaitu Arjosari ke terminal Landungsari (transit) kemudian
pindah angkot Landungsari ke Terminal Kota Batu. Untuk biaya angkot Rp 5000 – Rp
7000 (lima sampai tujuh ribu rupiah) sekali jalan. Untuk lama perjalanan
sekitar 30 menit sekali jalan. Jadi dari Arjosari ke Batu kurang lebih 60 menit
( 1 jam ) perjalanan. Sesampainya di terminal Batu, aku melanjutkan perjalanan
ke Alun-alun Kota Batu dengan jalan
kaki, karena dekat (sekaligus melihat-lihat aktivitas masyarakat kota Batu). Aku
ke Alun-alun kota Batu sembari menunggu pukul 12.00 siang. Karena tujuan wisata
ke di hari pertama di Kota Batu ini adalah Museum Angkut Kota Batu Malang yang
baru buka pukul 12 siang. Di Alun-alun kota batu suasananya nyaman, sejuk
(dingin, karena Kota Batu adalah kota pegunungan) dan di Alun-alun ada wahana biang
lala yang besar. Di alun-alun tersebut, aku menaiki wahana tersebut. Biayanya Rp
5000 sekali putar (ya kira kira 7 menit). Di dalam wahana tersebut, saat berada
di puncak kita dapat melihat Kota Batu yang luas hingga ke penjurunya. Kita juga
bisa melihat Gunung Arjuna dan gunung-gunung yang lain. Indah pokoknya.
Alun-alun kota Batu |
Alun-alun kota Batu |
Alun-alun kota Batu |
Alun-alun kota Batu |
Waktu menunjukkan kurang lebih pukul
11.30 aku melanjutkan wisata backpacker menuju
ke Museum Angkut. Dari Alun-alun menuju ke Museum lagi-lagi aku memilih untuk
berjalan kaki. Kenapa ?, karena kalau pakai ojek mahal, kalau pakai angkot
nantinya malah lama nyampainya, karena berhenti dimana-mana. Nah, kalau jalan
kaki lebih cepat, kan jarak Alun-Alun ke Museum Angkut hanya dekat.
Sampai di Museum angkut pas tepat pintu
masuknya dibuka. Tetapi sebelumnya kita harus beli tiket dahulu. Untuk tiket
pas hari liburan Rp 100000 (seratus ribu rupiah) + tiket kamera Rp 30000 (tiga
puluh ribu rupiah). Tiketnya itu akan dipasangkan oleh petugas di pergelangan
kita. Tiketnya anti basah hlo jadi
tidak khawatir saat wudlu dan solat. Apabila kita keberatan membawa tas besar,
disana juga ada penitipan tas berupa rak rak yang ada kuncinya. Satu rak nya
dapat kita sewa dengan harga Rp 10000 (sepuluh ribu rupiah). Setelah semua
beres, masuklah aku ke museum tersebut. Kita akan disambut oleh berjejer mobil dan
motor antik tempoe doeloe yang unik
dan klasik. Dari buatan tahun sebelum 1900-an dan buatan tahun setelah 1900-an.
Mobilnya bagus-bagus dan lengkap. Diruang pertama itu kita akan dibuat serasa balik
ke jaman kejayaan mobil-mobil dan motor-motor klasik itu. Unik pokoknya. Tak lupa
aku berfoto-foto dengan koleksi museum angkut diruangan tersebut. Banyak edukasi
di museum itu. Dari kendaraan tempo dulu sampai kendaraan masa depan. Kemudian aku
naik ke lantai dua menggunakan lift. Kita
sebenarnya juga bisa menggunakan tangga biasa. Di lantai dua kita disuguhkan
kendaraan angkutan barang tradisional seperti gerobak, becak tempoe doeloe dan lain-lain. Kita juga
bisa melihat view Apolo (roket). Kita
juga bisa melihat mobil listrik milik Pak Dahlan Iskan yang terkenal itu,
tetapi berakhir kecelakaan itu. Mobil tersebut dibuat di Jogja hlo oleh penggarap profesional. Aku melanjutkan
naik ke lantai tiga (lanti teratas di gedung pertama itu). Disana ada pesawat,
interior kemudi pesawat, pesawat kepresidenan, wahana mobil roda 2 (boleh di
sewa) dan lain-lain. Oo... iya... pas di pesawat-pesawat itu ada penyewaan baju
pilot juga hlo. Jadi kita bisa
berfoto-foto dengan pose pilot profesional. Aku lanjutkan ke area selanjutnya
yaitu area kota Cina, Kota Amerika, Paris, italy, dan lain-lain. Museum Angkut
Kota Batu indah pokoknya. Beredukasi tinggi soal kendaraan angkut. Berwisata di
museum tersebut diakhiri di pasar apung yang eksotis dan museum topeng yang
sarat akan sejarah. Jadi tiket museum angkut yang kita beli awal tadi sudah
terusan sekalian museum topeng (the topeng). Waktu menunjukkan pukul 17.00 aku
pun keluar (exit) menyudahi dari area museum indah itu, dan segera WA pak
Bandiono pemilik penginapan dan penyewaan sepeda motor yang recomended di Batu ini.
Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Gunawan Budi Utomo |
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Gengster Town Museum Batu Malang |
Waktu menunjukkan pukul 17.00 aku
pun keluar (exit) menyudahi dari area museum indah itu, dan segera WA pak
Bandiono pemilik penginapan dan penyewaan sepeda motor yang recomended di Batu ini.
Sebelumnya aku sudah booking penginapan dan sewa motor untuk
1 x 24 jam. Cukup murah hlo, biaya Rp
200000 (dua ratus ribu rupiah) untuk sewa penginapan sekaligus sewa motor
dengan jaminan KTP saja. Kan murah kan. Dari pada sewa hotel via aplikasi Rp 275000 (dua ratus tujuh
puluh lima ribu rupiah ) belum termasuk sewa motor. Beberapa menit kemudian Pak
Bandi dan temannya tiba dan menjemput aku dari kawasan Museum itu untuk menuju
penginapannya. Sampai penginapannya, aku pun langsung membayar biaya yang
disepakati yaitu Rp 200000 (dua ratus ribu rupiah) dan langsung masuk kamar, mandi
dan istirahat. Fasilitasnya ada kamar mandi dalam, kasur nyaman, TV, Wifi, Water
heater, dll. Nyaman pokoknya. Yang jelas murah dan nyaman tidurnya buat
kantong-kantong backpacker seperti
aku, hhe...
Destinasi wisata selanjutnya adalah BNS
(Batu Night Spectacular). Sesuai namanya “Night” berarti wisata ini hanya buka
malam-malam. Ya mirip pasar malam, tetapi lebih wahh banget dan banyak wahananya. Nah... maka dari itu kenapa aku pesan penginapan juga agar setelah
dari BNS pulang ke penginapan. Kan malam-malam,
masa’ iya langsung balik Jogja, hhe... . sebelum ke BNS, aku muter-muter kota
Batu dulu dengan motor malam-malam, menikmati suasana Kota Batu malam-malam. Ternyata
Ademmmm... banget, lebih adem (dingin) dari siang hari. Kemudian aku mampir di
Pasar Parkiran untuk beli makan. Aku dapat rekomendasi dari Pak Bandiono, kalau
mau makan malan-malam bisa coba di Pasar Parkiran. Pasar Parkiran ini unik hlo, karena tidak sesuai dengan namanya,
hhe.. .. di sana seperti taman kuliner gitu kok.
Bukan banyak mobil dan motor parkir. Di tempat itu banyak penjual maknan dan
kita bisa duduk-duduk dimana saja, makanan pesanan akan dianter ke tempat kita
duduk. Di Pasar Parkiran ada wahana banyak juga, tetapi untuk anak-anak. Disana
cukup luas tempatnya. Enak deh pokoknya. Kota Batu memang TOP Markotop
pokoknya, hhe.. nah setelah kenyang
dan solat magrib, aku kemudian motoran menuju ke BNS, destinasi wisata malam di
kota Batu. Parkiran motor di BNS biaya nya Rp 3000 (tiga ribu rupiah). Sebelum masuk
kita beli tiket dulu ya. Di BNS ini tiket masuknya Rp 100000 (seratus ribu
rupiah) itu harga liburan. Tiket itu sudah termasuk tiket terusan. Jadi kita
bisa naik wahana apapun. Seperti, Drop Twist Tower, Sepeda Udara, Magis Bounce,
Rockin’ Tug, Gravitation, Sepeda Gila, dan lain-lain. Apabila hanya mau masuk
saja tanpa naik-naik wahana harga tiketnya Rp 40000 (empat puluh ribu rupiah). Di
BNS aku sampai jam 11.00 malam. Kemudian balik ke penginapan.
Batu Night Spectacular |
Batu Night Spectacular |
Gunawan Budi Utomo |
Batu Night Spectacular |
Batu Night Spectacular |
Wahana Ekstreme |
Perahu Kora-kora |
Di
BNS aku sampai jam 11.00 malam. Kemudian balik ke penginapan.
Pagi hari tak lupa solat subuh, mandi
dan siap-siap untuk destinasi selanjutnya yaitu Selecta. Selecta adalah taman
penuh bunga-bunga indah. Wisata Selecta ini buka dari pukul 06.00 – 18.00. Edukasinya
banyak juga mengenai bunga. Paling enak datang di wisata ini pagi hari karena
udara sangat segar. Objek ini berada di pegunungan, jadi walaupun kita tiba
disiang hari udara tetap dingin. Enak pokonya. Untuk tiket masuk + parkir motor
adalah Rp 30000 (tiga puluh ribu rupiah) + Rp 5000 (lim ribu rupiah). Di sana
kita dapat berfoto-foto, belajar nama-nama ilmiah bunga dan lain-lain. Ada wahana
sepeda angin, ada wahana prau kora-kora, dll. Tempatnya dari kota Batu kurang
lebih 1 jam perjalanan motor. Tempatnya dingin enak dan bikin betah.
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Gunawan Budi Utomo |
Pengalaman Backpacker Ke Malang dari Jogja |
Selecta Batu Malang |
Selecta Batu Malang |
Wisata Selecta Batu Malang |
Gunawan Budi Utomo |
Destinasi selanjutnya ada Jatim Park 1,
Jatim Park 2, dan lain lain yang bisa kawan-kawan jelajahi.
Tetapi setelah dari Selecta aku memilih
menuju ke Arjosari untuk beli tiket Bis malam. Karena liburan ku di Batu Malang
kali ini hanya rencana untuk 2 hari saja, hhe...
Aku beli tiket Bis Handoyo lagi untuk
perjalanan menuju Jogja. Harga tiket dari Malang Rp 100000 (seratus ribu
rupiah) lebih murah dari pada yang dari Jogja dan keberangkatannya (start)
pukul 19.00. Setelah tiket dapat, perasaanpun lebih nyaman karena bisa pulang
Jogja. Aku pun motoran balik lagi ke penginapan mengambil barang (tas besar)
dan melakukan Check Out dari
penginapan Pak Bandiono yang nyaman (klas bintang) but murah “tenan” rek ,hhe.... Alkhamdulillah Pak Bandinya juga
ramah dari awal datang sampai kepulangan + mempersilahkan untuk pulang ini.
0o... iya... penginapan Pak Bandiono ini
dekat jalan raya Oro-Oro Ombo. Jadi bisa dekat lewatnya angkot. aku pun naik
angkot untuk menuju ke Arjosari. Pukul 16.30 tiba di transit Landungsari,
kemudian oper angkot menuju ke Terminal Arjosari Malang. Sampai Arjosari kira-kira
pukul 17.00 aku istirahat sebentar dan menuju ke toilet untuk mandi dll. Pukul 18.00
aku Magrib sekaligus Jamak Isya’. Pukul 19.00 bus datang dan perjalanan pulang
lagi ke Jogja pun berlangsung. Alkhamdulillah selamat....
Itulah liburanku kawan dapat dilihat
dari foto-foto nya.
TIPS :
Sebelum Liburan lakukan mini observasi
via internet mengenai Kota tujuan
Observasi penginapan (harga ,fasilitas,
dan keamanan) juga segera booking.
Observasi kendaraan angkutan di kota
tujuan + kendaraan sewa (harga dan kenyamanan)
Tentukan berapa hari menetap (liburan)
Beli tiket menuju ke Kota tujuan
(wisata)
Siapkan kesehatan, barang bawaan, dan
bekal
Sebelum berangkat, jangan lupa berdoa
TIPS Penginapan
Saran dari saya WA langsung saja si
pemilik penginapan
Karena akan lebih murah, dari pada lewat
aplikasi seperti Traveloka, dll
#enjoy
#happyHOLIDAY
#Jogja
#Malang
#BatuMALANG
Boleh share nomor penginapannya pak bandiono?
ReplyDeleteShare nomor penginapan pak bandiono dong
ReplyDelete